Sabtu, 01 Desember 2012

Khasiat Mahkota Dewa



 MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa.)
 SEBAGAI PENJAGA KESEHATAN TUBUH




Khasiat Dan Manfaat.

Obat tradisional secara luas digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit, menjaga kesehatan dan mempercantik diri.   Indonesia  merupakan  kepulauan, dan mempunyai sekitar  400-an suku/etnik yang mempunyai tradisi pengobatan dengan berbagai jenis obat tradisional. Salah satunya adalah buah  Mahkota Dewa  (Phaleria macrocrapa.)   yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat  Indonesia  secara luas untuk pengobatan  kanker 
                                                                                           
Tanaman obat ini memiliki khasiat luar biasa. Setidaknya, banyak penderita penyakit ringan seperti   gatal-gatal,  pegal lini atau demam  hingga penyakit kelas berat semisal   kanker,  diabetes   merasa terbantu. Tak hanya itu, tanaman ini pun berkhasiat untuk penyembuhan  organ hati atau jantung,  hipertensi,  rematik serta asam urat.  Tak heran bila, berdasarkan pengalaman yang tadinya tidak ada harapan untuk sembuh, tanaman ini bagai  ‘dewa penyelamat’.

 Daun mahkota dewa dipetik, dicuci dan dikeringkan dalam oven (50 0C) kemudian diserbuk dan ekstraksi bertingkat dengan kloroform dan metanol.
                                                                             
Memang Phalerin  menghambat  pertumbuhan  6 jenis sel kanker manusia [payudara (T47D, EVSA-T), ginjal (A498), serviks (HeLa), limfoma (Raji), kolon (WiDR) cells in vitro, potensial untuk dikembangkan sebagai obat antikanker, antioksidan (metoda DPPH), imunomostimulan (makrofag), antiangiogenesis (menghambat pembentukan serabut darah dari sel kanker) in vitro. Dari hasil uji tersebut diatas, Phalerin paling potensial sebagai imunostimulan .
  
 Untuk tujuan aplikasi di masyarakat yang biasanya menggunakan obat tradisional secara diseduh, maka dilakukan penelitian terhadap ekstrak air daun Mahkota Dewa, dengan melihat seberapa besar kadar Phalerin dalam ekstrak air, dan melihat profil farmakokinetika phalerin pada tikus sebagai hewan percobaan. Ternyata keberadaan Phalerin cepat terabsorbsi (5 menit setelah pemberian secara per oral)], terdistribusi merata dan tereliminasi dengan relatif cepat .Oleh karena itu, pemakaian terbaik ekstrak air daun Mahkota Dewa sebagai imunostimulan adalah 4 kali sehari (tiap 6 jam) agar diperoleh efek terapi maksimum.

 Setidaknya itulah mahkota dewa, tanaman perdu berbuah warna merah menyala yang mengandung zat alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol banyak digunakan dunia pengobatan. Tanaman –yang konon berasal dari daratan Papua— oleh orang Jawa Tengah dan Yogyakarta dikenal dengan makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Di daratan China –yang dikenal dunia herbalnya, tanaman ini dinamai Pau yang artinya obat pusaka.

                                                                                   

Pengembangan.

Dan untuk mempermudah masyarakat memetik manfaat dan khasiat dari tanaman  ini,
Kini telah dikembangkan oleh  PT Mahkotadewa Indonesia produk-produk herbal dalam bentuk kapsul, teh, madu, dan racikan. Sebut saja Kapsul Made dan Kapsul Madeca, produk berbahan dasar mahkota dewa ini merupakan produk awal dan menjadi andalan hingga kini. Khasiat dari obat herbal ini mampu mengatasi darah tinggi, tumor, dan kanker. “Kini seiring dengan berkembangnya teknologi dan riset dan pengembangan yang terus kita lakukan, produk andalan kita tidak sekadar mahkota dewa,” terangnya.
kata Ning Harmanto, President Director.



                                                                                    

Meski berawal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Lili yang dibentuk 1999, lalu kini menjelma menjadi badan usaha sejak 2003 silam. Bukan lantas hanya menjadi pabrikan herbal ecek-ecek, tapi perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan herbal pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Standar Keamanan Pangan Dunia atau yang dikenal dengan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang diraihnya pada tahun 2005 lalu.

Selain itu, guna meyakinkan konsumen akan produk herbal, sertifikat irradiasi dari BATAN telah diraih produsen herbal ini pada tahun 2004. Sertifikasi ini menjamin semua produk telah melalui proses irradiasi untuk pangan serta menjamin produk tidak mengandung jamur, bakteri dan kapang serta aman di konsumsi. Sertifikasi Irradiasi pangan ini diterapkan di lebih kurang 50 negara di dunia dan telah ditetapkan secara komersial selama puluhan tahun di Amerika Serikat, Jepang dan beberapa Negara Eropa


Demikian kiranya dapat bermanfaat buat para pembaca,
Saran dan kritikannya ditunggu untuk dapat lebih mengembangkan  wawasan kita semua.

Terima kasih.


Sean conn


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda?