Minggu, 23 Desember 2012

Teraphy Penyakit Jantung Koroner Memanfaatkan Mahkota Dewa



Teraphy Penyakit Jantung Memanfaatkan Mahkota Dewa




 Penyakit Jantung Koroner


                                                                                                       
Penyakit jantung dewasa ini merupakan penyebab paling utama keadaan kesakitan dan kematian bangsa berindustri maju. Di Amerika Serikat, penyakit jantung menunjukkan angka kematian dua kali lipat daripada kanker (penyebab kematian kedua paling sering), yang merupakan kira-kira 37% sebab kematian. Kira-kira 88% disebabkan karena penyakit jantung iskemik yang juga merupakan penyakit jantung koroner (Buja, 1995)

Menurut Brown (2006) pada tahun 1997, penyakit jantung koroner menyebabkan 466.101 kematian dan saat ini merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Berikut ini tabel yang menyajikan persentase kematian akibat penyakit kardiovaskuler di Amerika Serikat pada tahun 1998.


Informasi tentang keganasan penyakit jantung koroner sepertinya kurang diindahkan oleh kebanyakan manusia terutama bangsa Indonesia. Budaya konsumsi junk food yang di dalamnya banyak terkandung kolesterol sudah merajalela. Padahal kita tahu bahwa asupan kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner.

Manifestasi penyakit jantung koroner disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplainya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen miokardium diakibatkan oleh karena spasme otot vaskular atau obstruksi pembuluh darah karena lesi aterosklerosis. Sehingga obat-obat yang digunakan untuk terapi penyakit jantung koroner tujuannya untuk mengurangi vasokonstriksi atau spasme koroner dan meningkatkan perfusi miokardium dengan relaksasi arteri koroner serta menurunkan kebutuhan oksigen jantung.
                                                                                
Terdapat 3 golongan obat yang efektif baik tunggal atau kombinasi untuk mengobati penyakit jantung koroner yakni nitrat organik, penyekat beta adrenergik dan penyekat kanal kalsium (Brezenoff, 1997)

Penggunaan obat-obat sintetik seperti nitrat organik, penyekat beta adrenergik dan penyekat kanal kalsium memang potensi untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner sudah teruji secara klinis, tetapi dalam penggunaannya dalam masyarakat banyak laporan mengalami efek samping obat yang serius. Contohnya, pada penggunaan obat nitrat organik akan menyebabkan hipotensi dan penyekat kanal kalsium akan menyebabkan hipotensi, edema perifer, dan konstipasi. Selain itu pula obat-obat sintetik penggunaannya hanya terbatas pada kondisi pasien tertentu, misalnya penyekat beta adrenergik tidak dianjurkan pemakaiannya pada pasien diabetes, penyakit vaskular dan penyakit paru obstruksi kronik (Brezenoff, 1997).


Dalam ilmu kedokteran, terapi untuk menyembuhkan suatu penyakit digunakan pengobatan modern dan pengobatan tradisional atau yang biasa disebut pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif, sudah lama dilakukan oleh orang terdahulu, menggunakan bahan-bahan asli dari tanaman biasanya lebih manjur dibandingkan menggunakan obat-obatan sintetik karena selain lebih efektif juga lebih sedikit efek samping yang ditimbulkannya.








Mahkota Dewa sebagai Antioksidan

                                                                                                                    
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan yang berkhasiat obat. Penggunaan tanaman obat secara empiris menjadi dasar bagi penelitian pengembangan obat tradisional, walaupun belum diakui secara formal tetapi penggunaan obat tradisional masih tetap tinggi di tengah keberadaan obat modern yang berbahan kimia (Handayani, 2006).
                                                                                               
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh subur di tanah Papua di Jawa Tengah, orang menyebutnya dengan nama makuto dewo, makuto rojo, dan makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat. Nama ini diberikan karena pohon ini mampu mengobati aneka penyakit Sampai saat ini banyak penyakit yang berhasil disembuhkan dengan mahkota dewa. Beberapa penyakit berat seperti kanker, sakit jantung, diabetes, asam urat, tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal (Harmanto, 2004).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Dewanti W, Siti Narsitoh Wulan dan Indira Nur C membahas tentang aktivitas antioksidan dan antibakteri produk kering, instan dan effervescent dari buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), memberikan hasil yang signifikan terhadap kegunaan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai antioksidan.
Antioksidan ialah suatu zat pencegah oksidasi dengan cara menstabilkan radikal bebas. LDL-C merupakan suatu kolesterol kurang stabil yang rentan proses oksidasi. Apabila LDL-C teroksidasi maka akan mencetuskan proses pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah sehingga penyakit jantung koroner akan terjadi.
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) mengandung flavonoid yang dapat bertindak sebagai antioksidan dan dapat mencegah penyakit jantung koroner.


Hasil penelitian Lisdawati (2002) menunjukkan bahwa daging buah dan cangkang biji mengandung beberapa senyawa antara lain: alkaloid, flavonoid, senyawa polifenol, dan tanin. Golongan senyawa dalam tanaman yang berkaitan dengan aktivitas antikanker dan antioksidan antara lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, polifenol, flavonoid dan juga senyawa resin.

Dari penelitian ilmiah yang sangat terbatas diketahui bahwa tanaman mahkota dewa memiliki kandungan kimia yang kaya itu belum semuanya terungkap. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid, saponin dan flavonoid. Selain itu di dalam daunnya juga terkandung polifenol .
Aktivitas flavonoid sebagai antioksidan sudah tak diragukan lagi. Menurut Shahidi dan Naczk dalam bukunya berjudul Food Phenolics: Sources, Chemistry, Effects and Applications, flavonoid berperan sebagai antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas (free radical scavengers) dengan melepaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya. Pemberian atom hidrogen ini akan menyebabkan radikal bebas menjadi stabil dan berhenti melakukan gerakan ekstrim, sehingga tak merusak lipida, protein, dan DNA (materi genetik) yang menjadi target kerusakan seluler. Hal senada dikatakan oleh Kandaswami dan Middleton (1997), bahwa flavonoid dapat bertindak sebagai quencer oksigen singlet dan sebagai chelator logam

Flavonoid menghentikan tahap awal reaksi dengan melepaskan satu atom hidrogen kemudian berikatan dengan satu radikal bebas. Selanjutnya dengan mekanisme seperti itu, radikal peroksi dapat dihancurkan atau distabilkan oleh resonansi dari gugus hidroksil yang membuat energi aktivasinya berkurang Peranan flavonoid yang demikian itu dapat menghalangi terjadinya tahapan inisiasi penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis. Pada akhirnya dapat mengurangi risiko serangan jantung koroner dan stroke.




Mahkota Dewa Mencegah Penyakit Jantung Koroner


 

Penyakit Jantung Koroner disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai oksigen. Kebutuhan oksigen yang kurang adekuat diakibatkan oleh karena aliran darah yang mengangkut oksigen menurun dalam pembuluh darah koroner jantung. Menurunnya aliran darah dalam arteri koronaria disebabkan oleh terbentuknya plak ateroma (aterosklerosis) yang merupakan timbunan lemak (LDL-C). Aterosklerosis terjadi karena LDL-C yang teroksidasi difagositir oleh makrofag, selanjutnya makrofag akan berubah menjadi sel busa (Foam Cell) yang dapat menempel dalam pembuluh darah koroner. Proses yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka akan terjadi akumulasi dari sel busa tersebut. Selain itu pula sel-sel otot polos pembuluh darah berproliferasi dan menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah koroner sehingga derajat iskemia akan semakin meningkat.

Flavonoid yang banyak terkandung dalam buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dapat mencegah pembentukan atheromatous plaque dengan bertindak sebagai antioksidan sehingga penyakit jantung koroner dapat dicegah. Flavonoid berperan sebagai antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas (free radical scavengers) dengan melepaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya. Flavonoid juga menghentikan tahap awal reaksi dengan melepaskan satu atom hidrogen kemudian berikatan dengan satu radikal bebas. Selanjutnya dengan mekanisme seperti itu, radikal peroksi dapat dihancurkan atau distabilkan oleh resonansi dari gugus hidroksil yang membuat energi aktivasinya berkurang..

Flavonoid mencegah oksidasi LDL-C sehingga LDL-C tidak difagositir oleh makrofag dan pembentukan atheromatous plaque tidak terjadi. Pembentukan atheromatous plaque tidak terjadi maka tidak ada aterosklerosis pada arteri koronaria dan kebutuhan oksigen miokardium seimbang dengan aktivitasnya.

Selain itu, flavonoid akan menambah aliran darah ke jantung melalui pembuluh darah koroner karena efek vasodilatasinya. Pengaliran yang adekuat pada jantung akan mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner.

Flavonoid juga akan mencegah pembentukan trombus dalam lumen pembuluh darah dengan mencegah pembentukan tromboksan dengan menghambat membran Cyclooxigenase-1 (prostaglandin pathway). Tromboksan adalah agen pembentuk trombus pembuluh darah dengan memperkuat pembentukan agregat-agregat trombosit yang dapat menyumbat lumen pembuluh darah.




Kesimpulan



Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan yakni :
1.Penyakit jantung koroner merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh adanya --ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen jantung oleh pembuluh darah koroner
2.Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah koroner yang terbentuk karena proses degeneratif dari permukaan dalam pembuluh darah yang melibatkan LDL-C teroksidasi sebagai bahan pembentuk utama sehingga suplai darah ke jantung berkurang
3.Tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) banyak mengandung zat kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, alkaloid, flavonoid, senyawa polifenol, dan tanin, terpenoid, polifenol dan senyawa resin yang dapat digunakan untuk pengobatan alternatif berbagai penyakit
4.Flavonoid yang terkandung dalam buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) berfungsi sebagai antioksidan sehingga penggunaannya sebagai obat alternatif dapat mencegah penyakit jantung koroner





Berikut cara membuat ramuan dari tanaman mahkota dewa untuk terapy

Penyakit Jantung


Bahan:
Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram                                                     Pegagan : 15 gram                                                                                                  
Sambiloto kering : 10 gram
Daun dewa : 15 gram

Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.





Saran

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa saran yakni :
1.Buah mahkota dewa dapat dipergunakan sebagai obat alternatif pencegahan penyakit jantung koroner
2.Penulisan mengenai khasiat tanaman mahkota dewa tidak hanya pada penyakit jantung koroner saja tetapi juga khasiatnya dapat mengobati penyakit kanker, diabetes, alergi dan infeksi bakteri yang dapat dijadikan bahan untuk penulisan karya ilmiah selanjutnya
3.Masih banyaknya kandungan kimia dari tanaman mahkota dewa yang dapat diteliti lebih lanjut karena dapat berpotensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit


Demikian dikutip dari berbagai sumber, semoga  bermanfaat buat para pembaca
Terima kasih,


Sean conn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda?