Menanam Mahkota
Dewa
Menanam Mahkota
Dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian
10–1.000 m dpl ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan. Meskipun
penanamannya bisa di pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik
jika ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya berbuah pada umur 10–12
bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.
Buah
inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun
dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok
biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta
cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.
Sebuah
penilitian yang lain menyebutkan dalam daun dan kulit buah mahkota dewa
terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek
antialergi dan antihistamin.
Pembibitan menggunakan biji Mahkota Dewa
Untuk
memperbanyak tanaman Mahkota Dewa menggunakan biji dari buah yang sudah matang.
Cara penyemaian biji bisa dilakukan menggunakan media tanam berupa sekam bakar
yang dicampur dengan pupuk kandang (kompos).
Kemudian
tambahkan biomikro satu liter (bisa untuk 2 ton), lalu dicampur gula. Adonan
yang dilapis-lapis ini kemudian dan ditutup. Baru setelah dua hari dan suhunya
mencapai 50 derajat Celsius, pupuk dibuka dan diaduk dan ditutup kembali. Dalam
tempo 15 hari pupuknya bisa dimanfaatkan. “Cara ini lebih bagus dari Urea.
Lebih ampuh,” katanya.
Selama pesemaian
dilakukan penyiraman rutin pada pagi dan sore hari. Sekitar 10–14 hari setelah
penyemaian, mulai terlihat pertumbuhan daun. Bibit dipindahkan ke media
penanaman pada umur 2 bulan atau di mana tanaman mencapai ketinggian 10–15 cm.
Tanaman berbunga
pertama kali pada umur 10 bulan yang menjadi buah. Buah akan matang dan siap dipanen dalam waktu
dua bulan. Buah yang matang akan berwarna merah.
Pembibitan dengan tehnik Cangkok dan Okulasi
Cara
perbanyakan tanaman yang lebih cepat adalah dengan teknik okulasi dan cangkok .
Tehnik
ini telah dikenal luas dikalangan petani untuk menghasilkan bibit tanaman yang
lebih unggul dan cepat dalam menghasilkan buah Mahkota Dewa yaitu umur tanaman
berkisar 4 sampai dengan 6 bulan.
Mencangkok tanaman Mahkota Dewa
- Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan
menghilangkan
kambium pada cabang atau
ranting sepanjang
5-10 cm.
- Tumbuhan yang dicangkok akan memiliki
akar serabut,bukan akar tunggang.
- Tumbuhan hasil
cangkokan akan lebih cepat
berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam
dari biji dan memiliki sifat yang sama
dengan
induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil
cangkokan
mudah roboh, karena sistem perakarannya
adalah
serabut, dan umurnya lebih pendek
dibandingkan
tumbuhan yang ditanam dari biji.
Bahan bahannya :
1 Pohon Mahkota Dewa
2 Pisau tajam.
3 Kantong plastik
.
4 Tanah gembur.
5 Air.
Cara mencangkok Mahkota
Dewa
1. Pilih cabang
atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun
terlalu muda.
2. Kuliti hingga
bersih cabang atau ranting tersebut
sepanjang 5-10 cm.
3. Kerat
kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4. Tutup dengan
tanah, kemudian dibungkus dengan
plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua
ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan
plastik, lubangi plastiknya terlebih
dahulu.
5. Jaga
kelembaban tanah dengan cara menyiramnya
setiap hari.
6.
Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau
ranting tersebut, dan tanamlah di dalam
tanah.
Mengokulasi
tanaman Mahkota Dewa
Bahan bahannya:
1 Dua pohon Mahkota
Dewa
2 Pisau tajam.
3 Tali.
4 Tunas tanaman.
Cara mengokulasi:
1. kamu harus
memiliki bibit dari biji yang sudah berumur
6-8 bulan sebagai batang bawah.
2. “Jendela”
okulasi dibuat pada ketinggian 10 cm dari
permukaan tanah dengan ukuran jendela 1 cm
x 5 cm
3. Mata entres
yang akan digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang sehat.
4. Ukuran
mata entres yang telah diambil dari cabang
entres dibuat lebih kecil dari ukuran
“jendela” okulasi.
5. Kemudian mata
entres ditempelkan atau dimasukkan
didalam jendela, diikat rapat dengan
menggunakan tali
rafia atau plastik.
6. Periksalah
okulasi 2-3 minggu kemudian.
Okulasi berhasil
tumbuh bila warna tunas tetap hijau. Bila berwarna cokelat berarti okulasi gagal.
Keuntungan dari
okulasi :
1 ada beberapa
warna di satu pohon .
2 menjadi tanaman
yang baru sifatnya.
Demikian dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Terima kasih,
Sean conn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut Anda?